Perusahaan tambang nikel grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) akan segera melantai ke bursa dengan melepas saham ke publik (Initial Public Offering/IPO) sebanyak-banyaknya 12,1 miliar pada 5 April sampai 10 April 2023. Dengan nominal sebesar Rp1.220 sampai Rp1.250 per saham.
Dengan begitu perusahaan mengincar dana segar sebesar Rp9,7 triliun. Presiden Direktur NCKL Roy A. Arfandy mengatakan bahwa dana tersebut hendak digunakan untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman perusahaan serta untuk tambahan modal kerja.
“NCKL juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5% atau 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation, ESA) dimana harga pelaksanaan
ESA sama dengan harga penawaran,” kata Roy saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Adapun jumlah saham IPO maksimal 18% dari modal yang ditempatkan dan disetor ke publik. Yakni, sebesar-besarnya 12,1 miliar saham.
“Itu semua tergantung valuasi. Kalau perhitungan semakin tinggi, semakin rendah persentase yang ditawarkan. Sementara yang sudah kita alokasikan kebutuhan perusahaan sebenernya Rp9,7 triliun, tergantung kurs juga. Kebutuhan kami sebenernya terbanyak dalam US dollar sekitar US$ 650jt dollar,” terang Direktur Keuangan NCKL Suparsin Darma Liwan pada kesempatan yang sama.
Saat ini, NCKL tengan dalam proses penawaran awal atau book building yang dimulai pada tanggal 15 Maret sampai 24 Maret 2023. Rencananya, saham NCKL akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023.
NCKL menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.