Jakarta, CNBC Indonesia – Eka Hospital menghadirkan Immunocompromised Isolation Room (ICIR) untuk memastikan keamanan pasien kanker darah (leukemia) yang sedang dalam kemoterapi untuk pengobatan agresif. Penggunaan ruangan ICIR dapat membantu pasien terhindar dari risiko terkena infeksi penyakit lain disaat tubuh sedang rentan setelah proses kemoterapi.
ICIR merupakan ruangan isolasi steril bertekanan positif yang dirancang khusus untuk proses pengobatan kemoterapi pada pasien kanker darah, sehingga menghindari risiko infeksi dari virus, bakteri dan jamur. Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group drg. Rina Setiawati menjelaskan bahwa ruangan ICIR ini menjadi salah satu layanan yang dibutuhkan ketika seseorang sedang mengalami pengobatan kanker darah.
Ruang ICIR bukan hanya bagi pasien yang melakukan kemoterapi saja, tapi bisa digunakan untuk ruang transplantasi.
“Perbedaannya dengan ruang isolasi pada umumnya adalah ini merupakan ruangan untuk imunitas menurun bagi pasien yang melakukan kemoterapi, jadi ruangannya khusus dan benar-benar steril” ujardrg.Rina.
Drg. Rina Setiawati menambahkan bahwa dengan kelengkapan alat dan teknologi yang nantinya dimiliki, Eka Hospital Group siap membantu pasien Indonesia untuk berobat di dalam negeri sehingga Eka Hospital turut menekan laju pasien ke luar negeri.
Sementara itu, Chairman Eka Tjipta Widjaja Cancer Center (ETWCC) Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)Onk., M.Epid., MARS menjelaskan, sebagai pusat layanan kanker, kedepannya ETWCC akan terus menggunakan teknologi modern dan canggih. Alat-alat yang komprehensif juga akan senantiasa digunakan dalam prosedur penanganan kesembuhan pasien kanker, dimulai dari pendeteksian awal seperti pemeriksaan Patologi Anatomi (PA) dengan hasil same day yang akan mempercepat diagnosis kanker.
Selain itu penggunaan Positron Emission Tomography (PET) Scan dan Genetic Testing guna menambah validitas deteksi sel kanker pada tubuh. Pelayanan terpadu kanker darah bagi pasien yang termasuk dalam tiga kelompok besar kanker darah seperti Leukemia, Limfoma, dan Multiple Myeloma juga tersedia di Eka Hospital.
Selama ini, sulit dan mahalnya penanganan kanker darah menyebabkan tidak semua rumah sakit di Indonesia, bahkan di kota-kota besar di pulau Jawa, seperti Jakarta, mampu melakukannya.
Eka Hospital menyediakan pelayanan terpadu dengan sarana dan prasarana yang canggih serta tim dokter yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan tergabung dalam Multi Disciplinary Team (MDT) yang solid dengan SDM yang profesional. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik DR. dr. Cosphiadi Irawan mengatakan bahwa pasien kanker darah dengan kemoterapi agresif dirawat di ruang perawatan ICIR ini guna menghindari risiko terjadinya infeksi virus, bakteri, dan jamur karena kemoterapi agresif dapat menurunkan sistem imunitas tubuh.
Sebagai ruangan isolasi bagi pasien kanker darah dan untuk transplantasi, ICIR dilengkapi penyaringan udara bertekanan positif dengan menggunakan HEPA Filter, sehingga menghasilkan kualitas udara dan ruangan dengan partikel kuman patogen yang rendah sesuai standar baku dari Kementrian Kesehatan. Ruangan ini juga dilengkapi dengan sistem tata udara yang dapat menjamin sterilitas ruangan dengan mekanisme proses pemanasan (Heating), ventilasi (Ventilation), dan penyejuk udara (Air Conditioning) atau yang biasa disebut dengan HVAC.
Selama perawatan intensif di dalam ICIR, pasien akan mendapatkan pemantauan ketat. Pasien akan menjalani persiapan perawatan, meliputi pemeriksaan penunjang dan konsultasi dokter spesialis terkait untuk memastikan tidak adanya infeksi. Pemeriksaan darah, pemberian obat dan cairan intravena, kebersihan tubuh, latihan dan peregangan tubuh rutin dilakukan selama perawatan, serta akan dilakukan transfusi darah bila diperlukan.
Selain itu, sebagai wujud meningkatkan layanannya terutama bagi pasien kanker, kedepannya Eka Hospital akan menghadirkan terapi proton, yakni terapi radiasi eksternal menggunakan proton berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel kanker.
Terapi proton merupakan penanganan pasien kanker dalam mengurangi efek samping yang umumnya dialami pada radioterapi konvensional. Sistem ini bekerja dengan cara menembakkan sinar proton tepat di lokasi tumor, partikel ini melepaskan energinya tanpa mengenai anggota tubuh lainnya. Dibandingkan dengan metode-metode pengobatan lain, seperti kemoterapi atau bahkan operasi pengangkatan kanker, terapi proton jauh lebih aman dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien selama terapi radiasi dijalankan.